Banyak yang menyangka bahwa menjadi pembicara di WordCamp harus punya jam terbang tinggi sebagai pembicara WordPress. Nyatanya tidak selamanya demikian.
Beberapa nama lama memang muncul sebagai pembicara di WordCamp Gresik ini. Seperti Ryan Kristo dan Viktor Iwan, yang memang telah beberapa kali naik ke podium pembicara di WordCamp Jakarta. Niels Lange, bahkan bolak-balik menjadi pembicara WordCamp di Bali.
Namun, sekitar 66% pembicara di WordCamp Gresik baru pertama kali menjadi pembicara di arena WordCamp. Beberapa insan seperti Chrystelle Widjaja dan Karishma Sundaram belum pernah menghadiri WordCamp sebagai peserta sama sekali, tetapi mereka tetap maju ke depan audiens WordCamp Gresik dengan percaya diri.
WordCamp Gresik juga berhasil mencatatkan diri sebagai event WordCamp yang merangkul banyak tokoh lokal sebagai pembicara, sepertiga dari total pembicara. Yudhi Satrio dan Muhammad Azharuddin, yang menjadi pembicara di event ini, merupakan warga Gresik. Sama seperti pembicara-pembicara lainnya yang berasal dari pemerintahan Gresik, yaitu Aminatun Habibah, Ahmad F. Karimi, dan Fransiska D.A Puspitasari. Kolega-kolega mereka, Rio Astamal dan Vicky Laurentina, berasal dari area tetangganya, yaitu Surabaya.
Nama Aminatun, Fransiska, Chrystelle, Karishma, dan Vicky yang bertengger di deretan pembicara juga menunjukkan keterwakilan kaum perempuan sebagai pembicara WordCamp. Menegaskan bahwa WordCamp memang memelihara keberagaman gender untuk berperan dalam mensukseskan komunitas WordPress.
Menjadi pembicara di WordCamp (manapun) sebetulnya mudah. Cukup dengan mendaftarkan nama dan alamat email, serta judul topik yang hendak dibawakan. Topik yang dibawakan boleh ditujukan untuk orang awam, selama relevan dengan pengunjung WordCamp yang notabenenya sama-sama menggunakan WordPress. Pengunjung WordCamp sendiri memiliki minat yang cukup luas, mulai dari desainer web, webmaster/blogger, developer, fotografer, penerjemah situs, hingga pengelola bisnis.
Beberapa pembicara mulai dengan latihan-latihan di komunitas masing-masing sebelum menjadi pembicara WordCamp Gresik. Clement Yo, contohnya, punya pengalaman mengelola komunitas page-builder dan beberapa kali berbicara di seminar nasional mengenai desain halaman web. Vicky Laurentina banyak berbicara di webinar komunitas blog tentang marketing blogger dan SEO. Sedangkan Ian Hung, menjadi pembicara di WordCamp Taiwan atas kompetensinya sebagai ahli website. Carl Alberto bahkan beberapa kali menjadi organizer untuk WordCamp di Filipina, negara asalnya.
Satu hal yang menjadi kesamaan mayoritas para pembicara di WordCamp ini ialah mereka aktif mengikuti seminar-seminar di komunitas WordPress tingkat lokal di tempat asal masing-masing. Memang banyak komunitas WordPress tersebar di seluruh Indonesia yang dapat ditemukan di Twitter, Instagram, maupun Telegram.
Komunitas ini seringkali mengadakan pertemuan tiap bulannya melalui suatu program bernama Meet Up. Pada Meet Up ini, anggota-anggota digilir untuk mempresentasikan aktivitasnya menggunakan WordPress, dan melalui Meet Up ini, muncul bibit-bibit baru untuk menjadi pembicara WordCamp.
Ke depannya, WordCamp Gresik diharapkan menjadi pemantik bagi WordCamp lain di kota-kota seluruh Indonesia, untuk lebih banyak menciptakan pembicara lokal serta menghidupkan keberagaman pengguna WordPress, sama seperti WordCamp-WordCamp lainnya di seluruh dunia.